Selasa, 03 Mei 2011

SEL (2)

Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian dari protoplas.Secara fisik,sitoplasma merupakan senyawa yang liat,dan agak bening jika terkena sinar yang dapat dilihat.Secara kimia,struktur sitoplasma sangat rumit dan komponen utamanya terdiri atas 85-90% air.Aliran sitoplasma sering kali dapat dilihat dengan mikrokop cahaya pada sel hidup. Bermacam struktur dapat ditemukan di dalam sitoplasma.
Antara sitoplasma dan dinding sel dibatasi oleh suatu unit selaput yang disebut plasmalema.Vakuola dibatasi oleh unit selaput lainyang disebut tonoplas.Pada plasmalema sering terdapat lipatan yang membentuk evaginasi dengan bagian berbentuk tabung.Dalam mikroskop elektron,evaginasi dengan bagian sitoplasma di dalamnya tampak sebagai kantong dan pembuluh antara plasmalema dan dinding sel,yang sering kali tampak sebagai struktur multi vesicular (banyak kantong kecil). Sturktur ini mungkin terlihat dalam proses sekresi,termasuk penimunan polisakarida pada dinding.

Organel di Dalam Sel
Di dalam sitoplasma terdapat sistem membran serta butir-butir yang disebut organel. Organel sel tumbuhan meliputi inti (nukleulus), retikulum endoplasma, badan Golgi, mitokondria, plastida, badan mikro, ribosom, steresom, dan mikrotubula.
a. Inti
Hampir semua sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai inti. Inti biasanya agak bulat, dibungkus suatu selaput dan berisi cairan inti, yaitu nukleoplasma. Didalam ini terdapat satu atau lebih anak inti (nukleolus). Didalam nukleoplasma terdapat kromosom yang berisi DNA dan protein. Kompleks DNA dan protein yang mempunua daya ikat (afinitas) pada pewarnaan dasar disebut kromatin. Pada tahap interfase, kromosom tidak dapat dilihat. Pada tahap pemampatan, masa kromatin dibagian dalam dengan pengecatan akan terlihat dalam cairan inti. Kromatin ini disebut heterokromatin. Kromatin disebelah luar heterokromatin disebut eukromatin. Selama interfase terjadi sintesis DNA sebagai persiapan proses replikasi kromosom. Dinding inti terdiri atas dua unit selaput. Ruangan sempit diantara kedua unit selaput ini disebut ruang peri-inti (perinuclear space). Ada hubungan antara dinding inti dan retikulum endoplasma. Dinding inti mempunyai pori yang biasanya tersebar dengan pola agak beraturan.
Didalam inti terdapat anak inti yang berbentuk butiran-butiran dan serabut, dan tidak dibatasi oleh selaput. Anak ini berisi RNA, DNA, dan protein. Daerah dalam anak inti yang tampak terang dalam pengecatan biasanya adalah vakuola.
Inti membawa informasi untuk protein sel dalam DNA. Jenis khusus RNA, yaitu RNA duta (mRNA) disalin pada DNA, kemudian diangkut ke ribosom didalam sitoplasma, tempat terjadinya sintesis protein terutama enzim.
b. Retikulum Endoplasma
Salah satu struktur selaput yang terdapat didalam sitoplasma adalah retikulum endoplasma (RE). RE merupakan sistem rumit yang terdiri atas dua unit selaput yang membatasi daerah sempit diantaranya. RE tampak dalam bentuk sisterna, tabung, atau sebagai kantong kecil. Bentuk khusus RE di dalam sitoplasma merupakan plasmodesmata, dan menembus dinding sel tetangganya. Bagian RE yang terdapat ditengah plasmodesmata dalam bentuk tabung disebut deesmotubule.
RE yang permukaannya ditempeli ribosom disebut retikula endoplasma kasar (REK) atau RE butira (RE granular). Sementara itu, RE yang permukaannya tidak ditempeli ribosom disebut retikulum endplasma halus (REH) atau RE takbutiran (RE agranular). Karena adanya ribosom pada RE, ditafsirkan bahwa REK terlibat dalam sistesa protein. Selain itu, RE membantu sistem transportasi dalam sel. Daloam beberapa hal, RE berperan dalam pembentukan dinding dan sekresi. Sisterna RE dapat membesar untuk menyimpan protein maupun produk lain.

Gambar 2.8. (1). Skema tiga dimensi sel tumbuhan yang sebagian dibuang untuk menunjukkan vakuola tengah yang besar dan sitoplasma yang mengelilingi inti serta bagian dinding sel, (2). Bentuk skema yang sama namun inti yang lebih kurang terletak dibagian tengah sel serta dikelilingi sitoplasma yang dihubungkan oleh sitoplasma tepian oleh benang sitoplasma, (3). Sel epidermis adaksial dari kelopak Tropaeolum majus berisi kloroplas, (4). Kromoplas didalam akar wortel. (5). Leokoplas pada sel endosperm muda tumbuhan Zea. (6). Diagram sel tumbuhan meristematis.

c. Badan Golgi
Badan Golgi terdiri atas suatu sistem tumpukan sisterna bulat pipih yang masing-masing dibatasi oleh unit selaput halus. Setiap tumpukan disebut badan Golgi atau diktioson (dictyosome).
Bentuk batas tepi sisterna sederhana. Di dekat ujung sisterna yang membesar biasanya terdapat sejumlah kantong kecil yang mempunyai tangkai dari bagian tepi sisterna. Badan Golgi berperan dalam proses sekresi dan mempunyai struktur kutub. Sisi distal disebut tampang masak (maturing face) dan sisi lainnya disebut tampang bentuk (forming face). Badan Golgi yang aktif pada tampang masak pecah dan membentuk banyak kantong kecil yang akan dilepaskan melalui tampang bentuk. Badan Golgi terutama terlibat dalam sekresi gula (madu), polisakarida (bahan dinding sel, lendir), dan kompleks protein polisakarida (lendir yang tertentu)

Gambar 2.9 Struktur badan Golgi dan vesikel transisi dari RE ke badan Golgi. (Karp, G., 1984:275)


d. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya pada sel hidup yang diwarnai dengan Janus hreen B. Pengamatan dengan mikroskop elektron menunjukkan berbagai bentuk mitokondria, yaitu bulat, memanjang dan oval. Garis tengahnya sekitar 0,5 µm dan panjangnya 6 µm dibungkus oleg dua unit selaput. Unit selaput bagian luar halus, memberi bentuk pada mitokondria. Unit selaput bagian dalam membentuk krista, yaitu invaginasi ke dalam matriks. Matriks terutama tersusun dari protein. Di dalam mitokondria terdapat ribosom yang lebih kecil daripada riboson yang terdapat dalam sitoplasma. Selain itu juga terdapat DNA, tetapi kemampuan genetiknya terbatas. Mitokondria bertanggung jawab pada proses penyediaan energi dan mengandung banyak enzim, terutama enzim untuk daur Krebs. Mitokondria banyak terdapat dalam sel yang tinggi keaktifannya, misalnya sel kelenjar. Pembentukan mitokondria baru terjadi melalui pembelahan.

Gambar 2.10 Struktur mitokondria dilihat dengan mikroskop elektron (atas). Struktur mitokondria secara skematis (bawah) (Krap, G., 1989: 310-312)

e. Plastida
Plastida adalah organel yang khas pada sel tumbuhan dan tidak terdapat dalam sel hewan. Bentuk, ukuran, dan pigmentasinya bernacam-macam. Plastida yang penting adalah kloroplas, kromoplas, dan leukoplkas.


1). Kloroplas
Kloroplas adalah plastida berwarna hijau karena pigmen yang dominan umumnya adalah kolrofil.
Semua tipe plastida merupakan turunan dari badan yang sangat kecil, yang disebut proplastida, yang terdapat dalam sel meristem. Proplastida dan plastida dalam sel muda terbanyak dari dengan pembelahan. Plastida mempunyai dua unit pembungkus yang terdiri atas dua unit selaput. Selaput diluar halus, memberi bentuk pada plastisa, sedangkan selaput dalam membentuk kantong pipih yang disebut Tilakoida. Sistim tilakoida dikembangkan menjadi berbagai tipe plastida. Di bagian dalam plastida terdapat matriks yang mengandung protein disebut stroma. Didalam stroma ini, terdapat DNA dan ribosom berukuran lebih kecil dari pada ribosom yang terdapat dalam sitoplasma. Karena DNA yang terdapat didalam kloroplas mempunyai kemampuan genetika terbatas, kloroplas disebut juga organel semiotonom. Pada proplastidatidak ada atau hanya sedikit tilakoida.
Pada kloroplas, sistim tikoida berisi granum dan frets ( lamela intergranum ). Tiap granum tersusun atas setumpukan tilakoida yang berbentuk seperti .Antara granum yang satu dengan granum yang lain saling berhubungan melalui frets,yaitu stroma tegak.Didalam kloroplas terdapat enzim yang berperan dalam fiksasi menjadi gula.
Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap berwarna pucat karena sedikit sekali proplastida yang berkembang menjadi kloroplas.peristiwa ini disebut etiolasi.Kantong kecil yang terdapat di dalam plastida ini hanya berkembang menjadi kisi-kisi parakristalin,yang disebut tubuh prolamela(prolamelar body).Plastida seperti ini disebut etioplas.Apabila tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap ini ditempatkan pada tempat yang banyak sinar,tubuh prolamela akan berkembang menjadi sistem tilakoida yang khas.
2). Kromoplas
Kromoplas biasanya berwarna kuning, oranye atau merah karena adanya pigmen karotenoid. Kromoplas banya ditemukan pada mahkota bunga, buah masak,dan beberapa akar(misalnya wortel).
Bentuk dan ukuran kromoplas sangat besar.Kromoplas seringkali merupakan turunan dari kloroplas,tetapi dapat juga berkembang secara langsung dari proplastida.Diferensiasi kromoplas meliputi sintesis pigmen karotenoid.Pigmen ini mungkin di simpan dalam gelembung lemak(misalnya dalam mahkota bunga
3). Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen, dan biasanya terdapat di dalam jaringan yang tidak terkena sinar. Leukoplas banyak digunakan untuk menyimpan hasil metabolisme. Berdasarkan perannya sebagai penyimpan hasil metabolisme, ada beberapa macam leukoplas, yaitu aminoplas (leukoplas penyimpanan tepung), proteinoplas (leukoplas penyimpanan protein), dan elaioplas (leukoplas penyimpanan lemak). Tepung, fitoferitin (suatu senyawa protein-zat besi), dan lemak disimpan dalam bentuk globula yang disebut plstoglobuli sering terdapat dalam berbagai plastida termasuk kloroplas. Leukoplas dan jaringan yang mendapat sinar matahari dapat berkembang menjadi kloroplas (misalnya dalam umbi kentang).
Seperti yang telah diuraikan di atas, plastida dan mikrokontida mengandung DNA dan ribosom. Karena itu, kedua organel tersebut secara potensial mempunyai otonomi (organel semiotonomi). Petunjuk adanya otonomi ini menimbulkan suatu hipotesis bahwa plastida dan mitokondri secara evolusi berasal dari sel prokariot primitif (misalnya ganggang biru), yang diliputi oleh sel eukariot primitif, yang akhirnya menjadi bentuk simbiosis permanen.

f. Badan Mikro
Badan mikro mempunyai diameter 0,5 – 1,5 nm,dan terdapat di dalam sitoplasma berbagai jaringan.Badan mikro dibatasi oleh suatu selaput tunggal dengan matriks berbutir atau serabut.Di dalamnya terdapat berbagai enzinm sesuai tipe maupun tempay sel atau jaringan tersebut.Pada daun tumbuhan tingkat tinggi terdapat badan mikro yang disebut peroksisom,yang mempunyai hubungan erat dengan kloroplas.Di dalam badan mikro ini terjadi oksidasi asam glikolat,yang merupakan hasil fiksasi CO2.Oksidasi bahan ini melepaskan CO2 dan oksigen.Badan mikro yang terdapat dalam biji-bijian yang sedang berkecambah digunakan untuk menyimpan lemak sebagai cadangan dan berisi enzim yang perlu untuk pemecahan asam lemak menjadi asetil KoA dan sintesis suksinat dari asetil KoA. Badan mikro ini disebut glioksisom.

g. Ribosom
Ribosom merupakan partikel kecil dengan diameter 17-20 nm,terdapat bebas di dalam sitoplasma di luar selaput RE dan di dalam inti, kloroplas, dan mitokondria. Ribososim yang mengumpul dalam suatu kelompok disebut poliribosom atau polisom, yang berfungsi untuk sintesis protein, misalnya pembentukan rantai polipeptida dari asam amino. Informasi urutan asam amino dan rantai polipeptida dibawa oleh inti RNA duta. RNA duta berikatan dengan ribosom, informasi di dalamnya dipindahkan oleh RNA transfer yang terdapat dalam sitoplasma.

h. Sferosom
Sferosom merupakan badan lemak yang bulat dan tampak gelap setelah difiksasi dengan osmium tetroksida. Belum ada penafsiran yang sama mengenai struktur badan ini. Beberapa peneliti menganggap bahwa sferosom dikelilingi oleh selaput. Sementara menurut peneliti lain, sferosom mempunyai kulit permukaan yang terdiri atas lapisan luar molekul lipida yang dibentuk karena adanya sitoplasma yang mengandung air di sekelilingnya. Ada juga yang berpendapat bahwa sferosom berasal dari kantong kecil yang berisi minyak yang dilepaskan dari RE.

i. Mikrotubula
Mikrotubula berbentuk lurus, memanjang, kosong, dan tersusun atas subunit protein membulat (globular). Diameternya antara 23 – 27 nm. Mikrotubula terdapat dibgian sitoplasma, dekat dengan dinding sel yang masih tumbuh dan tipis, dalam mitosis dan meiosis, dan dalam fragmoplas yang terdapat di dalam sel anak pada waktu telofase. Bagian dari sitoplasma yang mempunyai banyak persamaan dengan mikrotubula adalah plasmalema dan mikroserabut selulosa

Vakuola
Lebih dari 90% volume sel tumbuhan dewasa berupa vakuola. Vakuola adalah rongga (ruangan) sel yang berair yang dikelilingi oleh selaput, yang disebut tonoplas. Vakuola berisi berbagai bahan organik dan anorganik seperti gula, protein, asam organik, fosfatida, tanin, pigmen flavonoida, dan Ca oksalat. Beberapa senyawa dalam vakuola ada yang padat, misalnya tanin dan protein, bahkan ada juga yang kristal, misalnya Ca oksalat.
Sel meristem mempunyai banyak vakuola kecil.Adanya pertumbuhan dan diferensiasi akan menyebabkan vakuola membesar dan menjadi vakuola besar di bagian tengah sel (vakuola sentral).Mengenai asal usul vakuola,ada beberapa pendapat.
Vakuola berasal dari vakuola yang sudah ada yang memperbanyak dengan membela.Sesudah membela,masing-masing sel anak menerima sejumlah vakuola.
Senyawa Ergatis
1. Vakuola berasal dari vakuola yang sudah ada yang memperbanyak dengan membela.Sesudah membela,masing-masing sel anak menerima sejumlah vakuola.
2. Vakuola terbentuk melalui proses de novo denganpenarikan air yang di tempatkan di daerah tertentu di dalam sitoplasma dan membentuk selaput mengelilinginya.
3. Vakuola berasal dari kantong kecil Golgi.
4. Vakuola berasal dari pembesaran RE,sisternae,maupun kantong kecil turunan dari RE.

Fungsi vakuola adalah mengatur air atau cairan di dalam sel,misalnya dalam
Osmoregulasi,penyimpanan,dan dalam pencernaan.Didalam vakuola terdapat ensim pencernaan yang dapat memecah komponen sitoplasma dan metabolit.Keaktifan

hidrolisis vakuola identik dengan lisosom pada sel hewan.Enzim pencernaan yang terdapat dalam vakuola berasal dari RE dan badan golgi,yang kemudian diangkut ke vakuola sebagai kantong kecil yang dikelilingi selaput.Sejumlah enzim dapat berubah selama sel hidup.Sel yang berbeda berisi enzim berbeda pula.

Senyawa Ergatis
Sennyawa ergastis adalah bahan cadangan yang di hasil kan dari sisa sel,misal nya, tepung, protein ,minyak,lemak dan lilin, kristal dan badan silika,serta tanin.
a. Tepung
Tepung adalah karbohidrat yang mempunyai molekul rantai panjang, dan biasanya berbentuk butiran. Dalam pewanaan dengan JKJ,tepung akan memberikan reaksi warna biru hitam. Butir tepung pertama kali di bentuk didalam koroloplas.Tepung dipecah dan diubah menjadi gula untuk disimpan di dalam jaringan,yang natinya dapat disintesis kembali di dalam jaringan,yang natinya dapat disintesis kembali di dalam amiloplas. Pada butir tepung (amillum) biasanya tampak adanya lapisan mengelilingi titik atau hilum,yang disebut lamela. Apabila hilum terletak di tengah,disebut amilum setris. Apabila hilum terletak dipinggir,disebut amilum eksentris.lapisan dalam amilum (lamela) terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan tiap lapisan.Jumlah lamela pada amilum serealia terkait dengan jumlah hari selama pertumbuhan amilum.pada amilum kentang periode pembentukan lapisan tergantung pada faktor endogen,molekul amilum tersusun secara jari yang menunjukkan sifat kristal. Butir amilum jika dilihat dengan mikroskop cahaya terpolarisasi tampak terang. Posisi hilumm, bentuk, dan ukuran butir, maupun penampilannya sebagai amilum tunggal maupun amilum majemuk memungkinkan untuk mengenali spesies tumbuha dengan melihat tepungnya.
Amilum tunggal atau monoadel adalah butir amilum yang mempunyai sebuah hilum yang dikelilingi oleh lamela, misalnya ubi jalar, ganyon, dan garut. Amilum setengah majemuk atau diadelf yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing – masing dkelilingi oleh lamela, dan diluarnya dikelilingi oleh lamela bersama, misalnya pada umbi kentang. Amilum majemuk atau poliadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum, masing - masing dikelilingi oleh satu lamela, dan diluarnya dikelilingi oleh lamela bersama. Misalnya pada padi.
Tepung komersial bersama dari berbagai tumbuhan, misalnya dari endosperm biji gandum, jagung dan beras, umbi kentang, umbi ketela dan pohon, batang sagu, akar rimban, canna endulis (bunga tasbih), marantah arundianacea (lerut), curcuma engustifolia.
Inulin adalah polisakarida yang ditemukan dalam bahan sebagai bahan yang disimpan dalam beberapa Compositae, Campanulacae, dan Monocotyledoneae. Inulin hanya tampak dalam cairan.[amilum] kentang. (1 dan 2)amilum majemuk .(3)amilum sederhana,(4)amilum setengah majemuk (5) irisa melintang kentang bagian luar (6)amilu ,pisan dan (7) dan (8) phalus moculata,didalam koroplas,(10)amilum ajemuk avana,(11)seperti (12) no (10) amilum sfekrokristal inulin dalam umbi dahlia, akan terjadi endapan bila ditamba
Bila ditamba alkahol,(13)butir aleuron dalam endosperm ricinus communis,diambi dari irisan bahan yang ditanam dalam gliserin cair.(fahn,1989)

b.Protein
Protein yang tak berbentuk(amorf) ditemukan dalam lapisan endosperm bagian luar,yaitu lapisan leuron dari biji bijian kariopsis dan serealia.kristal protein yang berbentuk kubus ditemukan pada sel parenkim tepi dari umbi kentang dan mditemukan bersama sama dalam butir aleuron endosperm dan embrio dari n berbagai biji. Butiran aleuron dalam biji ricinus dibentuk dari protein yang terlarut dalam molekul bulat ,yang berat molekunya relatif rendah kemudian dikumpul kan didalam vakola sel menyimpan yang kemudian mengkrital,air dalam vakola dihilangkan dengan dehidrasi yang menyebap kan berbagai komponen vakoala berpresifitasi menurut kelarutanya.pada ricinus senyawa yang pertama berprsifitasi adalah fitin yang tidak larut garam (gm postasium dari asam fosfor inositol) senyawa ini berbentuk glodoid .badan ini disebap kan kembali sebagai protein dalam kisi- kisi mengisi ruangan vakoala dan membentuk bagian kristal butir aleuron akhirnya cair an yang ada berisi albumin terlarut di dalam nya menjadi senyawa homogen yang dikelilingi oleh globoid dan kistalloid .

c. Minyak lemak dan lilin
Minyak dan lemak penting sebagai bahan makanan cadangan pada tumbuhan yang biasanya terdapat dalam biji dan buah. Lemak dan minyak adalah gliserida dan asam lemak .perbedaannya biasanya didasarkan pada sifat fisik: Pada suhu normal lemak berupa padat dan minyak berupa cair.
Lemak dan minyak dihasilkan oleh elaioplas atau sferosom. Lilin terutama terdiri atas ester dari asam lemak rantai panjang dan alkohol dan monohidrida rantai panjang. Lilin banyak terdapat pada tumbuhan yang biasanya berbentuk lapisan pelindung pada epidermis batang, daun, dan buah. Lilin sangat jarang terdapat dalam buah sel. Lilin cair yang dihasilkan dalam jumlah besar dari kotiledon biji simmondsia chinensis (jojoba) berkualitas sama dengan miinyak sperma dari ikan paus.
Campuran lipida selain lemak, minyak dan lilin yaitu terpena dan minyak esensial yang biasanya dihasilkan oleh jaringan sekretori khusus. Lipida jika diberi sudan III atau sudan IV menjadi berwarna kemerah – merahan.

d. Kristal dan bahan silika
Banyak tumbuhan diketahui menyipan bahan organik di dalam selnya. Bahan organik ini biasanya berupa garam Ca dan SiO2. Garam Ca biasanya terdapat sebagai kristal sedangkan SiO2 terdapat sebagai badan silika.
Kristal yang biasanya dijumpai adalah kristal oksalat. Ada berbagai berbagai bentuk kristal dalom sel tumbuhan, antara lain sebagai berikut :
1) Kristal berbentuk kristal dan piramida.
Kristal bentuk ini biasanya terdapat pada daun citrus, begonia, Hyosciamus niger, vicia sativa, dan pistacia palaestina, (didalam selubung berkas pengangkut)
2) Kristal druss, sferoida atau prisma
Kristal ini ditemukan dalam daun Datura stramonium dan Ruta grafeolens, batang Opuntia ficus-indica, korteks anabasis articulata, rhizoma Rheum rhaponticum dan Colocasia esculenta ,serta pada akar ipomoea batatas.
3) kristal pasir
Kristal pasir merupakan kristal prisma yang sangat kecil,ditemukan dalam batang sambucus nigri dan Ancuba japonica,serta pada daun belladonna.
4) Kristal rafida
Kristal rafida merupakan kristal tipis memanjang dan kedua ujungnya runcing.Kristal ini biasanya berkelompok dan ditemukan pada daun Arum dan Agave,daun dan batang Zebrina,Tradescantia dan Impatiens, serta pada sisik bulbus Uriginiea martima.
5) Kristals stiloida atau rafida semu
Kristal ini merupakan kristal prisma panjang dengan ujung runcing,terdapat dalam sel tunggal atau berkelompok dalam jumlah kecil. Stiloida banyak ditemukan pada Iridaceace, Agavaceace, dan beberapa spesies Liliaceace. Kristal ini dapat ditemukan pada sel yang bentuknya sama dengan sel yang ada di sekitarnya atau dapat juga pada sel khusus yang disebut idoblas. Pada beberapa tumbuhan,misalnya zebrina,idioblas berisi rafida panjang.

Kristal dibentuk di dalam vakuoasi. Pada idioblas dewasa, selubungnya mengandung suberin. Kristal kalsium karbonat jarang terdapat pada tumbuhan tinggi. Tipe kristal ini terdapat pada tumbuhan sebagai sistolit , misalnya pada sel epidermis atas pada tumbuhan karet (ficus elastica). Penampilan, letak, dan tipe kristalsering digunakan dalam penjelasan takstonomi. Badan silika terdapat pada epidermin Graminee, Cyperaceae, Palmae, dan Rapataceae.

e. Tanin
Tanin merupakan turunan fenol. Pada mikroskop, tanin biasanya tampak sebagai massa butiran berwarna kuning, merah, atau coklat. Tanin dapat ditemukan dalam bagian yang berbedah dari tumbuhan, misalnya pada daun, periderm, jaringan pembuluh, buah yang belum masak, kulit biji, dan jaringan yang tunbuh karena adanya penyakit. Tanin dapat ditemukan dalam sel biasa atau dalam idioblas. Didalam sel tanin terdapat vakuola atau dalam bentuk tetes dalam sitoplasma dan seringkali kedalam dinding sel, misalnya dalam jaringan gabus. Tanin berperan sebagai pelindung tumbuhan untuk dehidrasi, pembusukan,dan perusakan oleh hewan. Secara komesial, tanin digunanakan khususnya dalam industri penyamakan kulit.

f. Pigme
Pigmen tumbuhan ditemukan dalam plastida dan vakuola. Ada bermacam – macam pigmen tumbuhan, misalnya klorofil (pigmen hijau) di dalam kloroplas dan karotenoit (pigmen kuning – merah) di dalam kromoplas yang tidak mempunyai klorofil atau hanya mengandung sedikit klorofil.
Kelompok pigmen lainadalah flaponoid (antosianin dan flavon atau flavonol) yang biasanya terdapat dalam vakoala, khususnya pada bungga dan buah dengan berbagai warna pikmen ini larut di dalam air. Antosianim memberi warna, merah, merah muda, ungu,dan biru. Karena sifat ion antosianin, intensitas dan warnanya tergantung pada PH. Larutan asam, ada berbagai warna, dari oranye merah ungu. Apabila PH mendekati 7 terbentuk semu –basa yaa yang tidak berwarna. Falvon dan Flavonol menyerap kuat warna spektrum ultraviolet dan dapatdilihat oleh serangga. Petala yang berwarna krem atau putih krem tua jernih disebabkan oleh sedikitnya pigmen yang terdapat dalam sel, misalnya antara antosiasin ada bersama – sama kloroplas atau kromoplas, atau kloroplas. Petala yang berwana putih yang berwana putih disebabkan oleh tidak adanya pigmen dan merupakan hasil dari refraksi sinar. Petala yang buram disebabkan oleh adanya sejumlah ruang antar sel yang besar dan berisi udara. Warna daun pada musim gugur merupakan hasil berbagai proses, yang merupakan panduan dari pigmen yang. berbeda klorofil daun yang mengalami kematian sedikit demi sedikit akan pecah menjadi senyawa yang berwarna sehingga, karotenoid menampakan warna kuning. Warna merah dan ungu merupakan hasil oksidasi flavonoid. Warna ini akan menjadi cerah jika waktu terbentuknya terdapat gula di dalam daun terkena sinar dengan intensitas tinggi warna daun pada musim gugur merupakan hasil panduan sedikit klorofil karontenoid dengan antosianin yang, banyak bersaman dengan tanin dan berbagai pigmen. Pencokelatan dinding sel adalah perkembangan terbaik di daerah dengan temperatur dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar